Kehidupan kampus hari ini biasa-biasa aja. Yahh nothing special lah! maksudnya bukan sama teman-teman dan sahabatsahabat lho, tapi emang karena hari ini atmosfer nya sama aja buat gw. Mendung, gelap, lembab, dan dingin. Bukan hanya udaranya aja, tapi perasaan gw ikut-ikutan dingin. Mendadak ingin pulang, meluk guling dan nangis sekenceng-kencengnya buat ngeluapin perasaan yang gw rasain di hari yang mendung ini. Entah knp gw terus mengingatnya di setiap detik gw melangkah, di setiap detik gw bernafas, bahkan waktu gw makanpun inget muka dia secara ga sengaja. Tadi balik dari kampus jam 3 dengan hujan angin yang lebat dan disertai perasaan yang dahsyat. Pap pun bertanya apakah anaknya udah menyantap makna siang yang seharusnya dilakukan 2 jam yang lalu pada saat itu. Tapi, apakah gw melakukannya? Nggak. Gw terpaksa memegang perut gw yang keroncongan saking sama sekali tidak ada pikiran untuk makan. Terdengar konyol memang, but that's the fact. Gw hanya bisa cerita sama diri gw sendiri lewat jendela mobil yang terus diguyur hujan. Nggak tahu mesti cerita sama siapa. Siapapun itu, pasti ga akan mengerti apa perasaan gw ini. Gw tau, gw harus bertahan diatas perasaan kayak gini. Diatas perasaan senang yang dia rasain, diatas perasaan bahagia ketika dia bercengkrama dengan wanitanya, yaahhh pahit memang, tapi air mata ini terus ngalir. Terserah mau bilang gw cengeng atau apapun, yang jelas perasaan ini nggak bisa dibohongin. Susah buat ngungkapinnya.. minggu ini penuh air mata ya kayaknya gw ini, dasar lo dhe wanita cengeng! Tapi gw yakin gw kuat kok! Hope so!
aku bertahan.. karna ku yakin cintaku kepadamu
sesering kau coba tuk mematikan hatiku
takkan terjadi yang aku tahu kau hanya untukku..
aku bertahan.. ku akan tetap pada pendirianku
sekeras aku coba 'tuk membunuh cintaku
yang aku tahu kau hanya untukku..
(Rio Febrian - Aku Bertahan)
pelangi, kapan kau mewarnai dinding hati yang gelap ini?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment